ELANG

Edukatif , Luwes , Agamis, Nasionalisme, Genius

Minggu, 29 Mei 2011

Surga yang kami Pijak






Matahari mulai menyapa pagi , dengan alunan suara burung dan lambaian pohon menari –nari dibalik sejuknya pagi, bagunan biru yang panjang menghiasi sebuah kampung , yang dikenal dengan Desa Koto lolo. Pepohonan dan bunga-bunga menghiasi setiap taman kelas yang disiram setiap harinya , sebuah madrasah dengan gelar berprestasi dipundaknya , memberi makna yang tidak biasa bagi kami dan siswa semuanya , pagar besi adalah gerbong utama ketika kita mulai menginjakkan kaki di bangunan biru itu , sambutan khas dan senyuman indah guru-guru menyapa setiap siswa ketika memasuki lahan Kampus Biru , begitu sebutan sebagian orang terhadap madrasah ini.
Suara nyaring nan indah menggema , ketika nada-nada allah dibaca serentak oleh setiap siswanya, setiap pagi tadarus itu bahkan menjadi rutinitas yang tidak bisa diitnggalkan , ketika suara “tet, tet , tet” dari ruang guru itu dibunyikan , siswa bergegas mengambil kitab suci Al-Qur’an , semua kegiatan selain itu di berhentikan sejenak untuk menghormati kitab pusaka umat Islam ini. Begitulah kesehariannya .
Senin itu , Seragam putih dan biru terpasang diseluruh bagian tubuh siswa berprestasi ,dilengan baju siswa terpampang segitiga dengan obor dan Al-Qur’an , begitulah tanggung jawab yang dipegang para pelajaranya , memang begitulah adanya , pidato berapi-api Kepala Sekolah mulai menggetar ditelingaku , Drs.Ruslan Hs, M.Pdi. Nama beliau, pimpinan madrasah Hebat itu sedang berbicara mengenai “ kedudukan pelajar dimata masyarakat luas , khusunya Kerinici, itulah yang yang ada dilengan seragam para siswanya , suatu tanggung jawab kita pada Masyrakat terhadap nilai-nilai agama Islam yang santun .
Cerita senin adalah sebuah intro dari dari lagu-lagu indah dan merdu , alunan kebangsaan melekat dihati para pelajar , barisan tersusun bagai pasukan TNI siap tempur . Senin , para pelajar diwajibkan untuk memakai pakaian lengkap dikepalanya melekat topi hitam , dasi biru menghiasi dada pelajar , dengan semangat yang menggebu-gebu , begitu juga dengan pelajar wanitanya , semua begitu rapi . suara dari mikrofon itu mulai terdengar , Bendera merah putih mulai terkibar menghiasi langit biru dengan cahaya matahari yang bersinar cerah , tangan dikening penuh hikmat mengiringi naiknya merah putih , bendera merah putih terkibar dengan ketinggian 6 Meter . butir-butir pancasila dan naskah Undang-undang dasar mulai terdengar , sebuah janji mulai diikrarkan dengan niat suci . butir-butir janji harus dipahami sebagai kewajiban para pelajar . adapun butir – butir janji itu adalah:
Janji Siswa
Bismillahirrohmanirrohim , kami siswa – siswi MAN 1 Sungaipenuh dengan ini berjanji :
1. Bertakwa kepada Allah SWT
2. Patuh dan taat kepada Ibu/Bapak serta guru kami
3. Menjunjung tinggi peraturan dan tata tertib Madrasah
4. Belajar dengan Ikhlas , rajin , tekun dan gembira.
Janji yang keluar serentak dari mulut para siswa adalah landasan mereka bergerak , poin pertama pada janji itu adalah ketakwaan pada Allah swt , dimana setiap siswa dituntut untuk melakukan semua perintah Allah dan Menjauhi larangannya, ketika jarum jam mengarahkan pukul 12.10 , mau tidak mau seisi madrasah harus berhenti dari segala urusan , baik itu para siswa , guru , pegawai dan lainnya .
Dimesjid muncul suara yang begitu keras dan membumbung tinggi , dengan nada persuasive seorang guru dan ulama itu sedang memanggil semua penghuni madrasah berprestasi itu, mari kita merapatkan diri menuju masjid, ayo kita sholat , shooolat ,, shhooooolat… tidak ada alasan apapun untuk tidak , kecuali bagi perempuan yang berhalangan , selebihnya diwajibkan untuk shalat . beliau adalah Buya Sabri , ujung tombak keagamaan dimadrasahku , berbekalkan ilmu agama yang matang , serta terlibat dalam kegiatan keagamaan baik dari kalangan MUI , NU , dan lainnya. Sosok beliau memang energik , meski rambut terlihat putih , berkacamata layaknya seorang professor beliau tampil mempesona didepan para siswanya , umur beliau kira- kira 60 tahun , tidak menghalangi beliau untuk mengajak para warga MAN 1 untuk beribadah terutama shalat .
Strategi ajakan beliau begitu bagus , bermodal suara lantang , atau bahkan ditangan beliau terlihat sebuah buku , dan dengan nada senyum , beliau berhasil mengajak siswa MAN 1 , seperti halnya mengajak binatang ternak , begitulah keadaan siswa di madrasah ini , beberapa siswa juga terlihat menghiraukan panggilan suci itu , namun sekali lagi Buya Sabri tidak pernah kehilangan akal untuk selalu mengajak – untuk shalat , beribadah dan berlomba-lomba dalam kebaikan .
Poin kedua dalam janji siswa itu adalah patuh dan taat kepada ibu/Bapak serta guru kami , penghormatan kepada orang tua adalah ajaran penting di Madrasah ini , hari kedua ketika menginjak bangunan biru yang bebas dari sampah dan asap rokok ini , Agung bersama dengan siswa baru lainnya , tiba-tiba berkumpul diruangan berkapasitas 700 orang lebih ini , kursi yang semulanya disusun rapi , tiba –tiba dilipat ke bagian belakang , kami tiba – tiba duduk dilantai keramik yang bersih dari debu dan kotoran , a , seorang Pembina Osim yang akrab disapa Mr. Maher , mulai bersenandung dengan kata –kata yang indah , layaknya seorang enterpeuner yang menarik perhatian pelanggannya , kami disusun bersaf layaknya shalat berjamaah , siswa cewek duduk dibagian kanan , sementara cowok berada dibangian kiri , dengan posisi duduk bersila, bagai seorang sufi yang bertahanus disebuah gua , suasana menjadi terdiam , ketika Mr. Maher menyuruh semua suara dihentikan , baik yang keluar dari mulut atau benda lainnya . ketika bersamaan keheniganpun menghampiri suasana jiwa siswa baru saat itu , terlihat kekhusyukan mulai menyelimuti raga para siswa baru itu , tiba – tiba instrument music Kitaro mulai terdengar , akhirnya dengan suara yang sangat lembut , Mr.Maher mulai mendendangkan kata demi kata , nada puitis dan penuh keharuan membawa kami terbang dalam suasana begitu mengharukan .
“Ibu , engkaulah yang melahirkan kami dengan penuh kesakitan , engkaulah yang mempertaruhkan hidup dan matimu untuk bayi kecil yang cantik , lucu ataupun tampan , air susu yang keluar dari jiwamu itu telah membesarkanku, tangan yang engkau ayunkan semasa kecil telah membawaku mengenal dunia yang penuh berbagai persoalan . Ketika aku tumbuh menjadi besar , mulutku bahkan sering mengucapkan nada-nada yang menyakitimu , atau bahkan membuat engkau menangis ibu ,senyuman tulus yang engkau berikan dipagi hari bahkan sering aku abaikan ibu . Ibu anakmu ini sering melawanmu ibu , anakmu ini sering melanggar apa yang engkau bilang padaku Ibu , Ibu ketika matahari menampakkan sinarnya dalam hatimu bergejolak rasa ingin berkerja untuk menghidupi kami yang telah banyak kebutuhan ini ibu ,engkau bahkan tidak mengenal matahari yang menyengat dan menusuk hingga kesekuruh jiwamu ibu , dan badanmu bahkan bermandikan keringat yang bercucuran ibu , dan ketika matahari redup , engkau pulang untukku ibu , yang sudah kelaparan menunggumu Ibu . dan aku menyuruhmu untuk memasak Ibu , sambil memarahimu ibu , dan aku sangat keterlaluan padamu ibu , dan engkaupun pusing memeikirkan tingkah lakuku ibu , dan engkaupun terbaring dikasur , keesokan harinya engkau jatuh sakit Ibu , bahkan demiku Ibu engkau rela melawan rasa sakit yang engkau derita hanya untuk menghidupi aku Ibu , tiap hari engkau terus seperti ini Ibu .
akhirnya engkau jatuh sakit , dan terbaring lemah dikamar , dan aku bahkan menghiraukan engkau yang jatuh sakit Ibu , dan engkau meminta aku untuk membeli obat , namun aku memilih untuk bermain dengan teman-temanku Ibu , dan akhirnya engkau dibawa kerumah sakit , dan aku ditelefon oleh pihak sekolah , dan aku datang kepadamu , setelah aku menginjakkan kaki dirumah sakit itu , aku melihat engkau telah terbaring , dan aku meminta maaf dan menangis dihadapanmu Ibu , namun tanpa disengaja , engkau telah dipanggil Oleh Allah Ibu , aku benar- benar sedih ibu , aku telah kehilangan engkau Ibu , aku telah bersalah padamu Ibu , Maafkanlah aku Ibu yang bersalah padamu .engkau lah yang mengajari aku tentang ini dan itu, ampuni anakmu Ibu , Ibuu,,ibuuuuuu, ibuuuuu, sesuap nasi yang aku telan adalah , dagingmu yang bekerja keras disawah , lading , dan ditengah terik matahari , segelas air yang aku minum tiap paginya adalah keringatmu yang bercucuran, baju sekolah yang aku pakai adalah hasil pinjaman yang engkau pinjam ke tetangga kita, hanya untuk biar aku bisa sekolah ibu , uang jajan yang engkau berikan padaku adalah tabunganmu yang engkau sisihkan ketika engkau menjual hasil panen sawah dan ladangmu,ibu ketika engkau pergi meninggalkan aku ,aku kehilangan pagiku ibu , aku kehilangan belaianmu, yang mngubah aku dari sikap keras menjadi begitu lembut ibu, Ibu , darah yang mengalir dalam tubuhku adalah darahmu yang rela engkau korbankan untuk kehidupanku .
begitulah engkau Ibu , yang memberiku senyum indah setiap pagi , yang merapikan tempat tidurku ketika aku berangkat dari tempat tidurku, yang meninabobokan aku ketika mataku tidak bisa terpejam dimalam hari , engkau lah ibuku , bidadariku , pahlawanku dan semuanya untukku.”
Air mata para siswa baru menetes , ketika nada-nada indah tentang seorang Ibu dibacakan bagai tetes air hujan yang menetesi pepohonan dan tanah –tanah dimusim kemarau,begitulah arti penting seorang Ibu dan orang tua di madrasah berprestasi ini.
Jailani beserta siswa baru lainnya , bergeges untuk menuju kediaman masing-masing , setibanya Jailani dirumah , kaki Jailani melangkah menuju kamar tidur sang Ibu , sang Ibu terlihat lelah pulang dari kantornya , pelan-pelan tangan jailani mengelus rambut sang Ibu yang mulai memutih , tangan sang Ibu dipangku , terdengar satu kata dari mulut Jailani , aku sayang engkau IBU…
Hari ketiga di Madrasah , Jailani merasa gundah , suara – suara bising siswa baru terlalu membosankan baginya , satu – satu siswa baru dikenalinya ,meski Jailani tidak begitu menikmati madrasah berprestasi ini , tiba-tiba Jailani duduk sendiri di pojokan taman samping ruang guru , pikirannya melayang menuju Madrasah Unggul Cendikia Kota Jambi yang gagal dimasukinya , andai saja aku lulus di MAN Cendikia Unggul Jambi , pasti aku akan menjadi orang yang sangat bahagia. Ini yang sering membayangi pemikirannya .
Tiba – tiba saja salah satu siswa menghampirinya , hay , kenapa kamu berdiam diri disini ? tidak apa – apa , aku Cuma perlu duduk santai sejenak , sambil melepas rasa penat yang membelit sekujur tubuh . oh ya , perkenalkan namaku Angri , aku dari Koto Payang , boleh aku tahu dimana Koto payang itu ,respon Jailani. Koto paying itu perpecahan dari Desa Semumu , kamu tahu semumu kan?? Apa , Semumu? Ya semumu … Semumu itu tempat pemakaman para pahlawan – pahlawan yang gugur dalam mempertaruhkan nyawanya hanya untuk satu kata , yaitu “ Merdeka “ Jika kamu dari Madrasah ini , terus menuju kesimpang bawah , setelah itu kamu belok kiri dan terus saja sampai kamu menemukan tulisan dengan nama Makam Pahlawan .
Itu sangat dekat dari sini , ketika kamu berjalan lurus, kamu akan melihat Kios Bensin , yang mulai rusak , karna tidak ada yang memperbaikinya , atau mungkin pemiliknya sudah tidak punya modal lagi untuk memperbaiki kios bensin tersebut, beberapa orang memang harus Antri , atau bahkan Jam 3 sore bensinnya sudah habis , kasihan juga kan para pengendara sepeda motor ! ya , kan kita bisa Beli Bensin diluar , ya emang sih , tetapi kalau diluar Kios , Bensin sering dicampur dengan air , sehingga motor yang kita isi kan bensin bisa mogok , atau bahkan rusak . Zaman sekarang memang penipuan seperti itu hal lumrah yang sering menghampiri masyarakat kita , penyakit seperti ini seaakan telah mengakar dalam jiwa masyarakat yang memang seperti itu adanya .
Setelah itu kamu akan melewati STM dan SMEA , tapi kalau para pelajar yang berjalan di sana , mesti hati – hati . emangnya kenapa ? Disana seringkali terjadi tawuran antar pelajar , para pelajar yang berandalan terlihat bagai orang yang tidak berpendidikan , kalau kita membunyikan Klason , ataupun memutar gas motor yang keras dan kencang , mereka akan mengejar kita , kok bisa seperti itu? ya , mereka kan dalam kondisi seperti orang gila , kalau kita mencium mulut mereka , tercium aneh , karna konsumsi Alkohol , bahkan diantaranya ada yang pakai narkoba. Mereka kan pelajar ? Ya justru karna pelajar , mereka bangga , memperlihatkan perilaku setan yang tidak bermoral dan beretika itu.
Oh ya , kalau boleh tahu namamu siapa? Kan kamu Belum Nyebut namamu, namaku Agung Iranda. ooo, agung ya , berarti kita satu lokal , kok kamu bisa tahu , tadikan aku lihat nama-nama dilokal A , ya aku urutkan dari yang A sampai ketemu namaku , ya aku jadi kebaca nama kamu juga .
O ya gung, ayo kita bermain – main , sambil melihat apa-apa yang belum kita lihat dari sekolah ini ,tahu nggak. , Aku begitu bahagia ketika diterima disekolah ini , apalagi melihat bangunan sekolahnya yang begitu megah dan tersusun rapi , dibenak Agung ingin mengatakan hal yang sama , tapi hatiku tidak bisa berbohong kalau aku tidak sedang berbahagia berada di Sekolah ini .
Tiba-tiba suara dari mikrofon mulai terdengar,Semua siswa dikumpulkan bagai Pasukan Prajurit yang ingin diarahkan menuju area pertempuran , beginilah hebatnya MAN 1 , juaranya baris berbaris, sederat penghargaan terbaik 1 Barisan Indah menghiasi Ruang TU , bagaimana tidak kami dilarang untuk melihat kekanan atau ke kiri , bahakan kadang –kadang panas matahari yang menyengat dihiarukan , kami dijemur , seperti ikan asin yang baru dibawa dari Pesisir yang dijemur diterik matahari yang begitu panas.
Kaki terasa penat , leherpun ingin segera diputar – putar , tangan rasanya ingin membentang ke langit luas untuk menyatakan kebebasan , dan akhirnya aku memilih untuk duduk dibelakang , tiba – tiba suara mikrofon terdengar begitu keras , dengan nada tinggi , dan wajah Pembina Osim yang mulai merah , seperti seekor singa yang ingin menerkam mangsanya . hoy , kenapa kamu duduk , dan siapa yang menyuruh kamu duduk,aku begitu malu saat itu , semua mata tertuju padaku , aku yang dikenali oleh para siswa di MTS Model , menjadi berubah ketika aku berada di Madrasah Berprestasi itu , aku bagai orang asing , terlihat muka – muka sinis mengahadap ke raut wajahku . hatiku terasa panas , ingin rasanya aku berteriak kepada mereka – mereka , kalau aku benci kalian semuanya.
Saat itu Agung yang di MAN , bukan lagi Agung yang di MTS Model yang sering dipercayai Pembina OSIM dan Waka Kesiswaan MTSN Model ,bukan lagi Agung yang patuh , rajin , dibanggakan lainnya , Agung berubah 180 derajat dari ketika dia MTS Model dulu. Detik itu, ingin rasanya agung pergi dari barisan siswa itu, tidak ada yang meghiraukannya , dadanya seperti tertusuk , nafasnya tiba-tiba berhenti, ketika hari keduA di MAN 1 dia harus dimarahin dengan keras oleh Pembina OSIM , dan terlihat wajahnya seperti seekor kucing yang melihat seekor tikus. Dia seolah olah terdampar ditempat pengasingan dimana tidak ada satu pun yang ingin menghiraukannya, atau bahkan mengenalanya .
Dan setelah itu , Mr. Maher dengan suara tegas dan membumbung tinggi mulai terdengar , “ kembali saya tegaskan , sekolah dan Madrasah ini adalah sangat disiplin , bukan hanya dalam barisan seperti ini , disini kalian akan dididik dengan tegas, semua peraturan harus kalian patuhi , jika hal itu tidak kalian lakukan , maka kalian tidak akan merasa betah dan senang disini , Pakaian kalian harus rapi , yang cowok pakai celana hitam dan baju busana muslim , dan tidak boleh pakai jeans, sedangkan yang cewek , pakai jilbab, rok , dan tidak boleh pakai celan , seperti hari ini , MOS ini tidak main – main , Jika kalian melanggar ada hukuman yang tegas yang diatur disini . kalian mengerti itu? Semua siswa terdiam . , kenapa kalian diam , jika kalian siap , maka jawab siap … apakah kali siap untuk patuh terhadap peraturan ? siaaaaap . lebih keras ,apakah kalian siap untuk mematuhi peraturan ,? Siiaaaap . …. . baiklah kalau begitu , perlu kalian ketahui MAN 1 memeliki banyak tata tertib , mulai dari masalah pakaian , proses belajar , kegiatan – kegiatan penting , tingkah laku harus mencerminkan Islam , disini kalian dituntut untuk bertanggung jawab kepada diri kalian sendiri, bukan Cuma itu , sampah –sampah yang bertumpukan tiap pagi didepan kelas , didepan rungan , didepan kantin , dibelakang , didekat masjid , semuanya harus bersih dari sampah , jika tidak kalian akan diberi sanksi .
Mr, Maher tidak hanya pandai menegak disiplin , beberapa kelucuan yang dilakukannya kembali memukau para siswa baru yang mengikuti MOS saat itu , seperti , saat beliau menanyakan tentang apakah kalian sudah makan , ?? semua siswa menjawab belum , ya sudah , ntar semua saya bawa ke warung makan , semua siswa merasa gembira bisa makan gratis , namun kalimat terakhir dari Mr.Maher tapi kalian yang bayar . semua orang tertawa, meski semua siswa merasa bahagia dengan kelucuan Mr.Maher , beda halnya dengan Agung , senyumannya tidak segembira hatinya , kelucuan itu dinilai tidak penting baginya , dan banyak hal-hal yang tidak nikmat yang dirasakannya.
Seusai memberi pengarahan semua siswa baru begitu lelah , beberapa warung disekitar Madrasah dikerumuni seperti gerombolan semut terhadap gula, perut siswa baru berbunyi dan bergetar , bahkan sebagian dari mereka berlari menuju warung makan warung itu , bagai seekor elang yang memangsa ayam . yang mulai kelaparan .
Disekitar MAN 1 terdapat berjejeran warung –warung , mulai dari warung lontong , pempek , bakso , Mie Ayam , gorengan yang terlihat begitu sedap untuk dimakan , di dalam MAN 1 sendiri terdapat Waserda , atau warung serba ada , dan agung dan kawan-kawannya lebih sering menyebut , warung pak syam . karna yang menjaganya namanya pak syam , beliau begitu ramah terhadap siswa-siswanya , dan para siswa begitu menikmati makanan dan obrolan bersama pak syam .kalau sedang istirahat , bahkan para siswa rela berhimpitan , terkadang bau ketingat para siswa beradu dalam ruang berukuran 5 × 4 meter itu. Namun hal itu tidak jadi masalah , asal dapat menyantap , sejumlah makanan di sana , mulai dari nasi goring , mie goreng , sejumlah snek, gorengan , keripit , dan banyak lagi makanan lainnya .inilah yang membuat para siswa merasa Waserda tempat paling menyenangkan di MAN 1 Sungai Penuh.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar